Pages

Sabtu, 21 September 2013

KEBUDAYAAN LOMBOK



•Senjata Tradisonal
-Tulup
Tulup adalah senjata tradisional Suku Sasak yang biasa digunakan untuk berburu. Senjata ini terbuat dari kayu meranti yang dilubangi, berpeluru  potongan-potongan seperti lidi dari pelepah pohon enau yang berbentuk seperti mata panah yang disebut ancar. Mata ancar biasanya diolesi racun dari getah pohon tatar agar bisa melumpuhkan hewan buruan
-Keris
Masyarakat NTB juga memiliki keris untuk senjata tradisional mereka. Keris ini juga sering digunakan untuk pelengkap pakaian adat.



•Tarian
-Tari Gandrung
 
Tari Gandrung sering ditampilkan dalam berbagai acara seperti acara adat maupun acara formal lainnya. Pakainnya yang meriah menarik hati para penonton. Tari Gandrung tidak  hanya ada di Lombok tapi juga ada di Banyuwangi, dan Bali. Asal mula tari Gandrung Lombok diperkirakan berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur. Mengenai penyebarannya belum diketahui secara pasti. Tapi Tari Gandrung ini sudah menjadi kesenian khas Lombok.. Salah satu yang menjadi ciri khas dari pakaian tari Gandrung adalah "gegelung" yaitu hiasan penutup kepala yang permukaan luar bagian belakangnya dipenuhi bunga kamboja.

-Tarian Oncer/Gendang Beleq
Kebudayaan ini berasal dari daerah Lombok, diberi nama gendang beleq karena memang saat menarikannya memakai gendang yang sangat besar. Dulu tarian ini biasa digunakan untuk mengiringi dan menyambut tentara yang akan pergi dan pulang dari medan perang sebagai pemberi semangat.  berasal dari Lombok, dinamakan demikian karena memakai gendang yang sangat besar. Sudah sejak dulu tarian Gendang Beleq ini dipertunjukan untuk mengiringi atau menyambut tentara yang pergi atau pulang dari medan perang. Tari Gendang Beleq sudah menjadi warisan budaya NTB maka tarian ini sering dipakai untuk menyambut tamu undangan penting sebagai penghormatan.

•Tradisi
-Peresean
Peresean adalah salah satutradisi yang berkembang di Pulau Lombok. Dalam tradisi ini dipertontonkan pertarungan antar para pepadu (petarung) yang saling menyerang dengan senjata berupa penjalin (tongkat rotan) dan bertahan menggunakan ende (perisai tubuh dari kulit binatang)
Dalam peresean, penilaian pemenang dilihat dari menetesnya darah lawan. Jika lawan telah meneteskan darah dari anggota tubuhnya, maka dianggap kalah. Selama pertarungan diiringi dengan suara music gamelan yang dimainkan dari awal hingga akhir ronde pertarungan.



-Perang Topat
Perang topat merupakan tradisi saling lempar dengan menggunakan ketupat. Dengan menggunakan pakaian adat ribuan warga Sasak dan umat Hindu bersama-sama dengan damai merayakan upacara keagamaan yang dirayakan tiap tahun di Pura Lingsar, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, tepatnya setiap purnama ke-7 menurut kalender Sasak.
Tradisi Perang Topat yang diadakan di Pura terbesar di Lombok peninggalan kerajaan Karangasem itu merupakan pencerminan dari kerukunan umat beragama di Lombok. Prosesi Perang Topat dimulai dengan mengelilingkan sesaji berupa makanan, buah, dan sejumlah hasil bumi sebagai sarana persembahyangan dan prosesi ini didominasi masyarakat Sasak dan beberapa tokoh umat Hindu yang ada di Lombok. Sarana persembahyangan seperti kebon odek, sesaji ditempatkan didalam Pura Kemalik.
Prosesi kemudian dilanjutkan dengan perang topat, bertepatan dengan gugur bunga waru atau dalam bahasa Sasaknya “rorok kembang waru” yakni menjelang tenggelamnya sinar matahari sekitar pukul 17.30. Perang topat merupakan rangkaian pelaksanaan upacara pujawali yaitu upacara sebagai ungkapan rasa syukur umat manusia yang telah diberikan keselamatan, sekaligus memohon berkah kepada Sang Pencipta.

•Kerajinan
-Tenun ikat dan songket
Tenun ikat dan songket ini merupakan kerajinan tradisional yang masih banyak di temukan di daerah Lombok dan  di wilayah-wilayah lainnya di Provinsi NTB. Cara pembuatan dari kain ini masih menggunakan alat-alat yang tradisional dan sedrhana. Saat ini tenun ikat dan songket sudah dijadikan sebagai daya tarik wisata seperti yang ada  di Desa Sukarare dan Desa Pringgasela